Shalom saudara, apa kabar Anda hari ini? Pastinya dalam keadaan baik dan dalam penuh sukacita dan damai sejahtera. Hari ini kita akan belajar tentang kebenaran Firman Tuhan mengenai “Menangkan Komunitas Bagi Tuhan”.
Ayat Renungan: Filipi 2: 5 – “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.”
Pertanyaan: Apa tindakan yang sering Anda lakukan untuk menjawab kebutuhan komunitas di sekitar Anda dan menginspirasi mereka untuk mengenal Tuhan?
Saudara yang dikasihi Tuhan, kalau kita ada sampai hari ini pastinya itu bukan karena kemampuan kita sendiri. Tetapi selalu ada orang-orang yang sudah berdoa untuk kita. Mereka menabur waktu, kasih dan tenaga mereka untuk mendoakan kita. Kita adalah produk dari kebaikan orang lain. Mereka terus berjuang mengasihi kita sampai hari ini.
Saudara yang dikasihi Tuhan, kalau kita sudah dimenangkan Tuhan juga mau kita bermultiplikasi dengan cara kita memenangkan orang-orang di sekitar kita. Untuk itu, hari ini kita mau mendorong diri kita untuk memenangkan komunitas.
Komunitas ini bisa saja tentang orang-orang di sekitar kita; mulai dari keluarga, tetangga, ibu-ibu tukang bersih kompleks, driver grab online atau orang-orang gereja kita.
Apapun komunitas yang ada di sekitar Anda, semuanya bisa menjadi kesempatan untuk kita memenangkan mereka bagi Tuhan. Kita bisa melakukannya dengan menabur doa, memberi dukungan dana hingga memberi daya dan waktu kita.
Di dalam Filipi 2: 5 disampaikan bahwa “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.” Ayat ini mengingatkan kita untuk merendahkan diri sedemikian rupa dan menganggap kepentingan orang-orang yang belum diselamatkan lebih tinggi dari ego, waktu, keadaan dan agenda kita. Demikian seperti yang telah dilakukan Yesus sendiri.
Pada waktu kita memakai cara Tuhan, kita bisa menjadi lebih peka dengan kebutuhan orang-orang yang ingin kita layani. Jika mereka adalah orang-orang yang diabaikan maka kita bisa hadir membagikan kasih dan waktu kepada mereka. Kita bisa meluangkan waktu menjadi pendengar yang baik dan penuh empati bagi mereka. Jadi, apapun kebutuhan mereka kita perlu menjawabnya melalui apa yang kita bisa lakukan, termasuk berdoa bagi mereka.
Mari ambil langkah nyata untuk menjawab kebutuhan orang-orang di sekitar kita, termasuk bersedia memberi materi bagi mereka yang sedang kesulitan memenuhi kehidupannya. Jangan pernah menahan kebaikan jika kita mampu melakukannya. Karena setiap pemberian kita menjadi sumber berkat bagi mereka yang membutuhkan.
Percayalah, ketika kita mau melakukannya dengan tulus hati maka orang lain tidak hanya merasa diberkati tetapi juga menarik orang lain untuk mengenal Tuhan.
Jadi, jika Anda punya kesempatan untuk melakukan kebaikan lakukanlah segera. Sehingga orang lain akan terdorong mencari tahu Tuhan yang kita sembah. Mintalah Tuhan untuk memiliki hati yang mau mengasihi orang-orang yang terhilang.
© Maria Kaesmetan, CBN Indonesia